Mei 2009
Masih di Pare, Kampung Inggris.

Huffft....malam minggu yang sepi, teman-teman Camp-ku semua keluar, yang ada dirumah hanya aku dengan lela, seorang teman yang sedang kambuh penyakit malasnya. mungkin bukan hanya rasa malas yang membuat kami enggan untuk beranjak dari rumah, aku pikir rasa ini berupa perpaduan antara rasa malas dan rasa cape yang belum pergi dari diriku. lagipula seseorang yang seharusnya menghabiskan waktu malam mingguan denganku sedang berada di jakarta. jarak memisahkan kami, hmmm... I miss him so much...

Tapi tak apa, aku masih bisa berjalan-jalan di dunia maya dengan ditemani Laptop dan modemku untuk mengusir rasa sepi itu (halaaaaah kaya lagu aja dah...hihi)aku ingin berbagi sedikit story tentang bagaimana sang Teacher ku, MR.Amir mangisi hari kosong kami. seperti yang telah aku ceritakan, dibalik kegiatanku yang benar-benar padat, aku memiliki 2 hari kosong yang menanti untuk diisi dengan kegitan refresing otak. dan untuk itu, Mr.Amir mengajak kami pergi ke Goa yang cukup unik. Goa Surowono. Goa yang harus kita lewati dengan 4 Type perjalanan yaitu Berjalan Normal, Berjalan sambil jongkok, Berjalan sambil duduk, dan terakhir, tiduran.


Mungkin sebagian dari kalian pernah mendengar tentang Goa ini. Goa ini sangat-sangat unik, apalagi untuk seorang lucy yang belum pernah masuk Goa sampai sejauh ini (hihihi). ya emang benar,meski aku tinggal didaerah pedesaan, tapi untuk urusan berpetualang ke alam-alam aku punya nilai Nol Besar. maka dari itu aku bilang Goa ini sangat unik.

kami pergi ke Goa Surowo dengan bersepeda. aku pikir jarak yang kami tempuh relatif pendek. ternyata perkiraanku meleset sedikit. kami bersepeda cukup jauh. aku yang berboncengan dengan lela, setelah lela cape, ganti aku yang menjadi mengemudi. dan sebuah kecelakaan kecil yang takterduga terjadi padaku, lela dan sepeda kami. aku merasa sangat cape, dengan sedikit candaan, aku berkata kepada Mr.Amir dan Mr.Mep untuk menarik kami dengan motor yang dibawanya, Mr.Mep pun setuju, akan tetapi aku tak bisa menjaga keseimbangan. aku terjatuh dengan lutut yang menumpu seluruh berat badanku. alhasil aku tak dapat berjalan untuk sesaat, apalagi mengayuh sepeda.

setelah Tragadi sepeda terjadi (halaaaah LebbAy!!), untung saja Mr.Amir dan Mr.mep yang baik hati dan tidak sombong serta rajin menabung dan hapal butir-butir pancasila(hihi)itu mau membantu kami, aku mengikuti Mr.Amir dengan motornya, dan Mr.Mep mengendarai sepeda dengan lela. akhirnya kami sampai ditempat penitipan barang. aku istirahat sejenak dan kemudian aku dan teman-temanku pun menuju Goa itu. aku begitu gembira ketika melihat air yang mengalir asli dari mata air. kami langsung nyebur tanpa ba-bi-bu. setelah aku perhatikan, ternyata air dari mata air itu ikut mengalir kedalam Goa..

First, kami masuk ke Goa pertama. begitu gelap! hanya ada secercah cahaya yang berasal dari senter kecil yang kami bawa. kami berjalan beriringan, Mr.hadi sebagai Guide agar kami nyasar. pertama masuk, aku begitu takut. yang ada dipikiranku Gelap, Sempit, Sepi! huh!! aku mau keluar! nafasku sempat sesak sesaat, aku berusaha melawan ashma yang telah mengikutiku sejak aku dilahirkan. aku berhasil melewatinya.

Second, kami memasuki Goa kedua, lebih sempit dari Goa yang pertama, rasa takut tetap aku lawan, aku ga mau kalah dengannya, aku pasti bisa! yup, kami berjongkok selama perjalanan, dengan tinggi badan yang hanya 155 cm, ini hal yang mudah untukku.

Third, kami memasuki Goa kedua. ini sekaligus yang terakhir buat kami. cukup sampai disini. aku ga mau melanjutkan ke Goa berikutnya. apa jadinya ashmaku nanti? Goa yang ketiga ini kami berjalan sambil duduk. huff...kok kaya latihan tentara yak? aku takut ga bisa keluar dari Goa yang super sempit ini! aku benar-benar takut!!
dan akhirnya..selesai!! huffff aku benar-benar legggaaaa!!! untung ga da yang tau kalau aku sebenarnya panik, takut!. sangat panik ketika aku dalam Goa tadi...ya allah....terima kasih...cukup sekali aku kesini....

setelah berbasah-basahan ria, kami kembali ke parkir sepeda dan melanjutkan untuk berkunjung ketempat berikutnya...

aku sangat berterimakasih kepada Mr.Amir, Mr.Mep dan Mr.Hadi serta teman-temanku yang udah memberi aku pengalaman baru. I never forget it..
ada yang pernah dengar tentang kota kecil pare? itu lho yang sering disebut sebagai kampung inggris..dari dulu aku pengen banget belajar disini, akhirnya kesampean juga....
sekarang aku ada di pare-kediri. kota ini adalah kota kecil yang berisi orang-orang yang ingin belajar. semua orang disini bertekad untuk memperbaiki skillnya terutama dalam berbahasa. aku suka kota ini. kenapa? karena disini aku bisa speak english sesukaku. dan disini aku bisa belajar setiap hari, tentang semua hal. first time, aku emang malu kalau english ku bener-bener blepotan, tapi dari situ aku sadar, biar ga blepotan lagi, I must study hard. nah, tempat ini yang tepat untuk aku.

oke, aku mau mendeskripsikan kehidupan disini. aku tinggal di rumah yang terdiri dari kamar-kamar. mereka menyebutnya "Camp". aku tinggal di Camp "Able and Final". dan aku mengikuti 3 program kursus yaitu Speaking dan Grammer di "Able and Final" dan TOEFL di Mahesa Institute. yah, jadwal yang cukup membuat berat badanku turun tanpa olahraga. hihi...disini aku tetap dalam aturan. karna di Camp, aku juga punya jadwal untuk belajar speaking. yaitu setelah sholat subuh dan magrib. kebayang ga sih, subuh-subuh, saat kami sedang berkelahi dengan setan yang berusaha menutup mata kami, kami harus menghafal vocabulary yang di tugaskan dari pembimbing kami. hmmm....cukup cape kan?

selain itu, ada banyak peraturan yang harus aku jalani, seperti punishment Rp.500 perkata ketika aku berbicara dengan bahasa indonesia, Rp.2500 ketika aku terlamabat kembali ke Camp dan tidak mengikuti Program, Etc. semue kegiatan disini dikontrol oleh pembimbingku. disini aku punya senior yang baiiiik banget. kita sering manggil beliau Miss.Ifa, dan aku juga di bimbing oleh Mr.Khairul Amir dan Mr.Nur. aku punya banyak teman yang cukup membuatku terhibur, meski kami berbahasa english sebisanya, tapi kami saling berusaha untuk membagi ilmu satu sama lain. aku suka hidup disini...

tapi sayang tempat ini belum begitu terkenal sampai ke sumatra, andai saja bukan hanya pare yang punya orang-orang yang menjadikan bahasa inggris sebagai bahasa sehari-hari..disini aku cuma punya durasi waktu 1 bulan aja...tp ga pa-pa, mudah-mudah kalau aku punya free time lagi aku bisa kesini lagi..amiiin..